Dalam membuat dinding dengan bata, ketersediaan matrial bata perlu dihitung untuk segera dipesan pada saat yang tepat, agar proses pembuatan dinding lebih efektif matrial dan tidak terhambat. Jika dipesan terlalu mendadak, dikawatirkan akan mendapat bata yang kurang bagus, ataupun terlambat mendapatkan pasokan bata.
Jumlah bata perlu dihitung, disesuaikan dengan luasan dinding yang akan dibangun. Untuk menghitung jumlah bata, maka kita perlu mengetahui bentuk dinding yang akan dibangun. Pada suatu permukaan dinding, terdapat bagian yang terlihat (contohnya diatas lantai - dibawah plafond), dan bagian yang tidak terlihat (contohnya di bawah lantai, serta di atas plafond).
Dengan demikian kita perlu membuat gambar sket permukaan dindingnya, tentu berdasarkan gambar kerja yang ada. Untuk mengurangi kesalahan, maka penulis menghitung jumlah bata, tiap permukaan dinding.
Contoh kasus
Kita akan menghitung jumlah bata berdasarkan gambar dengan beberapa langkah. Kita ambil contoh pada 1 permukaan dinding saja.
langkah 1
Menghitung luasan permukaan dindingnya (satuan ukur menggunakan m dan m2)
Untuk memudahkan pemahaman, maka pada gambar tersebut dibuat 2 bagian :
Bagian bawah segi 4 (luas = p(panjang) x t(tinggi) ).
- p = 3
- t = 3,8 – 0,2 – 0,2 = 3,4 (tinggi – sloof – ring balk)
- jadi luasan bawah = 3 x 3,4 = 10,2
Bagian atas segi 3 (luas = ½ x p(panjang) x t(tinggi) ).
- p = 3
- t = 1,73
- jadi luasan bawah = ½ x 3 x 1,73 = 2,595
Jumlah luasan dinding sesuai gambar adalah → 10,2 + 2,595 = 12,795
langkah 2
Menghitung jumlah bata dalam 1 m2
Untuk mengetahui jumlah bata dalam 1 m2, maka kita perlu mendapatkan ukuran bata yang tersedia di lapangan. Kita ambil contoh ukuran bata yang ada 20 cm x 10 cm x 5 cm. Karena menyusun bata ditumpuk, maka ukuran yang dipakai adalah panjang dan tinggi nya. Untuk lebar nya (11cm) di abaikan, karena lebar dinding adalah ½ bata (lebar dinding = lebar bata ditambah plester dan acian). Ukuran bata di tambah kan dengan tebal adukan sekitar 2 cm
- 1 m2 = 10.000 cm2 = 100 cm x 100 cm (p x t)
- p → 100 / (20+2) = 100 / 22 = 4,5 bata
- t → 100 / (5+2) = 100 / 7 = 14,3 bata
- jumlah bata p x t = 4,5 x 14,3 = 64,35 bata
- jadi dalam 1 m2 dinding diperlukan = 64,35 bata
langkah 3
Menghitung jumlah bata keseluruhan
jumlah bata keseluruhan didapatkan dengan cara :- hasil (langkah 1) x (langkah 2)
- 12,795 x 64,35 = 823,35825 bata
langkah 4
Menghitung faktor cadangan
Nilai faktor cadangan dimaksudkan sebagai asumsi bila ada bata yang rusak / tidak layak pakai, ataupun faktor lainya. Faktor ini kita tentukan setelah melihat kondisi di lapangan, diantaranya kondisi lahan, faktor tenaga kerja, ketebalan adukan ataupun yang lainya.
Kita anggap faktor ini sebesar 10 %, sehingga nilainya perlu ditambah 10 %
→ 100 % + 10 % = 110 %
maka jumlah bata yang harus di sediakan adalah :
- → (langkah 3) x 110 %
- → 823,35825 x 1,1 = 905,694075
- → dibulatkan menjadi 906 bata. Atau untuk memudahkan penghitungan pesanan bisa dibulatkan menjadi 910 bata
Demikian cara menghitung jumlah bata versi penulis. Jika sudah mahir, maka menghitung jumlah bata menjadi lebih cepat, bahkan hanya dengan coretan – coretan di lokasi. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar