Di wilayah tropis dengan banyak curah hujan seperti negara kita, tentu masalah bocor pada bangunan bukan masalah asing bagi kita. Bocor yang dimaksud adalah ketika hujan turun dengan cukup kencang, kemudian saat berada di dalam rumah muncul tetesan air dari langit – langit rumah kita.
Di saat itulah baru terlihat bahwa atap rumah tersebut ada lubang yang cukup mengganggu. Hanya saja ketika akan membetulkan saat hujan mereda, sulit untuk menentukan letak lubang penyebab kebocoran dari atas, apalagi pada kondisi terang. Kita hanya bisa memperkirakan letak lubang penyebab bocor dari posisi genteng yang tidak wajar.
Lantas mengapa atap genteng mudah bocor ?
Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, tentu kita harus mengenal karakteristik genteng, serta karakteristik hujan di suatu wilayah. Karena pada suatu wilayah, ketika hujan tiba, akan disertai dengan angin yang cukup kencang. Sehingga hujan tersebut bisa masuk melalui arah samping (bukan hanya dari atas).
Sedangkan genteng senditi disusun bertumpuk, dan saat ada angin yang cukup kencang, genteng bisa terangkat (meskipun sedikit), dan ini menyebabkan titik – titik air hujan terbawa angin masuk melalui celah yang timbul. Sehingga saat kita melakukan pemeriksaan pada waktu terang, hal ini menjadi sulit.
Konstruksi rangka atap yang kurang kuat, juga bisa menyebabkan lendutan pada permukaan atap. Hal ini akan merambat pada kurang rapatnya tumpukan – tumpukan genteng.
Dengan demikian, penyebab atap bocor, bukan hanya pada kualitas gentengnya saja, kualitas rangka atap dan metode pemasangannya, serta curah hujan di wilayah bangunan, turut mempengaruhi mudah / tidaknya permasalahan bocor yang muncul. Tentu saja ada hal – hal lain yang mempengaruhi selain hal – hal yang telah disebutkan tadi. Misal, adanya hewan – hewan yang lalu lalang pada atap, sampah daun – daunan, ataupun hal yang lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar