Dinding dalam sebuah bangunan / rumah, merupakan elemen penting sebagai penutup / penyekat area. Selain tentunya berfungsi sebagai pelindung dari cuaca luar. Beberapa fungsi dinding yang kita kenal pada sebuah rumah / bangunan :
-
Penyekat ruang;
-
Pembentuk masa bangunan;
-
Pembatas kapling;
-
Unsur estetika.
Kaitanya dengan fungsi dinding di atas, ada beberapa permasalahan yang kerap muncul pada dinding rumah, diantaranya :
Retak Pada Dinding
Permasalahan ini sering dijumpai penulis. Penambalan dengan acian baru ataupun penutupan dengan cat pelapis, hanya menutup sementara area retak. Beberapa waktu kemudian, retak di area yang sama akan muncul kembali. Retak yang terjadi pada dinding dapat diakibatkan dari hal utama sebagai berikut :
Kesalahan struktur
Struktur yang kurang memadai, terutama pada area pondasi bisa mengakibatkan penurunan area pondasi yang berbeda di tiap titik. Perbedaan penurunan yang mencolok di antara 2 titik pondasi, mengakibatkan keretakan pada area pengisi.
Hal ini kerap terjadi pada kapling yang labil. Mungkin kapling rumah adalah bekas persawahan yang belum cukup lama dikeringkan. Atau karena daerah sekitar kapling memang "bergerak". Untuk mencegah keretakan struktur, perlu direncanakan jenis dan besaran pondasi yang cocok dengan kondisi kapling.
Kesalahan pengerjaan
Kesalahan dapat berupa : kurang tepat dalam mencampur adukan pengisi, terlalu banyak air, maupun hal lain berkaitan dengan faktor pelaksana pekerjaan. Pekerjaan yang terlalu terburu-buru juga bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Dahulu pada saat penulis masih bersekolah, ada aturan memasang dinding bata, paling tinggi 1meter per hari.
Dengan memasang di atas 1 meter, "berat sendiri" dinding menjadi tinggi. Sehingga memungkinkan timbulnya masalah dikemudian hari.
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar